Luka, kamu, dan masa laluku….

Posted on

Semoga kita benar-benar sudah berdamai, bukan hanya sekedar ucapan untuk menipu diriku atau perasaan yang telah hancur atas ketiadaanmu setelah kamu memilih pergi tanpa sebuah alasan dan meninggalkan ribuan pertanyaan yang aku sendiri tidak mampu menjawabnya.

Kamu sedang apa?

“bintang…” ucapnya, yang membuatku kaget

“apaan sih fel… kaget tau.”

“cie… yang udah mau nikah. Oh iya kamu gak kedinginan duduk di balkon setiap malam gini?” tanyanya

“aku lagi bingung fel… harusnya aku bahagia dengan rencana kehidupan yang sudah aku buat, tapi ada bagian terkecil dalam hatiku yang masih tidak terima atas kepergian keenan yang tiba-tiba tanpa satupun penjelasan.”

“bintang…stop deh bahas-bahas keenan, seminggu lagi kamu itu bakal jadi istinya aldi, jangan sampai luka dan masa lalu yang sudah menghilang tanpa jejak itu, menghancurkan masa kini mu.” Jelas, salsa

“tapi…fel”

“aku udah bilang berkali-kali sama kamu, kamu juga berhak bahagia dan menata hidup yang baru, karna terkadang ada beberapa orang yang Tuhan kirimkan hanya benar-benar untuk singgah saja dan tidak di izinkan menetap. Jadi berhenti mengingat orang yang sudah menghilang itu.”

“iya…” jawabku singkat

Apa yang feli katakan benar, mungkin Tuhan menghadirkan keenan sebagai halaman pertama dalam hidupku, dan juga menghadirkan aldi sebagai lemabran terakhir dihidupku, yang membuatku berhenti berlari dari semua rasa sakit yang seorang keenan tinggalkan. Aku tidak marah ataupun benci dengan kepergiannya, hanya saja aku butuh jawaban ataupun alasan atas semua yang dia tinggalkan ini.

Melangkah dengan semua perasaan yang tidak karuan seperti ini rasanya tidak mudah, melatih hati ku untuk terbiasa dan mencoba melupakan semuanya seakan, semuanya baik-baik saja. Aku harus menatap hidupku kembali, keenan memang jahat meninggalkan ku tampah sepatah katapun.

Hingga suatu malam dia kembali datang dan benar-benar menguji hatiku…

Ponsel ku pun bordering dan menampilkan pesan dari seseorang yang namanya tak asing bagiku, iya betul dia tidak asing, dia adalah keenan laki-laki yang berhasil menghancurkan ku dengan sangat hebatnya.