Menjadi Lulusan Terbaik Universitas di Inggris walaupun Sempat di DO

Posted on

Kata DO(drop Out) merupakan kata yang paling menakutkan bagi setiap orang yang sedang mengenyam pendidikan dan terkadang orang yang mengalami DO dari sekolah ataupun kampus akan dianggap negatif dan akan sulit menyelesaikan pendidikan oleh orang lain

Mohammad Afiq Ismail pria asal Malysia ini mampu mematahkan anggapan terebut, meskipun sempat dikeluarkan dikeluarkan dari sekolahnya karena memiliki nilai yang rendah namun akhirnya dia mampu menjadi lulus dengan nilai terbaik dari University of Essex yang berada di Inggris

Dilansir dari Humans of Kuala Lumpur, Afiq bercerita “Saya gagal dalam Penilaian Menengah Rendah (PMR) dan dikeluarkan dari sekolah saya yang sebelumnya, tetapi sekarang saya adalah orang pertama dari kampung saya yang pernah belajar di Inggris, lulus dari University of Essex dengan First Class Honors jurusan akuntansi dan keuangan,”.

Afiq sendiri sempat mengalami kesulitan mendapatkan sekolah baru dan terpaksa taak bersekolah selama sebulan karena tidak ada sekolah yang mau menerimanya.

Setelah dirinya dikeluarkan dari sekolah, teman-teman afiq sendiri yang berada disekolah lamanya sempat merendahkannya. Namun, ia tidak menyerah.

“Saya sempat merasa tersisih, tapi saya lalu berkata pada diri sendiri ‘lihat saja nanti’. (Dan tak disangka) saya lalu jatuh cinta pada bidang akuntasi dan berusaha dengan keras untuk menunjukkan jika pandangan mereka salah,” ujarnya.

Namun dengan tekat dan usaha kuat Afiq akhirnya menjadi anak yang berprestasi dan mendapatkan beasiswa melanjutkan pendidikan ke Inggris. Selama di Inggris afiq tak hanya kuliah, namun dia juga bekerja paruh waktu selama 5-6 jam sehari untuk uang saku tambahannya

Dia bekerja direstoran sebagai tukang bersih-bersih dan harus bangun jam 4 pagi. Bahkan ia juga menyisihkan uangnya untuk membelikan kedua orangtuanya tiket ke Inggris.

“Saya tahu (momen wisuda) itu sangat berarti bagi mereka. Saya tidak akan berada di sini hari ini tanpa mereka,” pungkasnya. Akhirnya dengan gelar tersebut anggapan teman-temannya tentang dirinya dapat dia patahkan dan membuat orang tuanya bangga