Jadi teringat.. beberapa tahun silam.. tepat di hari itu, semua orang di rumah mengingatkanku untuk membuka hasil tes SBMPTN.
Tanganku gemetar keringat dingin apakah aku bisa kuliah di tempat yang selama ini aku impikan.
Kampus yang selama ini hanya bisa melihat dalam bentuk gambar pada dinding kamar, kampus yang selama ini jadi idaman banyak orang.
Jujur, rasanya aku takut untuk membuka laptop dan melihat hasil tes, karena aku dalam kondisi yang tidak sehat saat pelaksanaan tes berlangsung, tapi aku sudah mengerahkan segala daya upaya untuk mencapai impianku selama ini, sampai pada akhirnya jatuh sakit, iya mungkin efek dari kerja keras yang dilakukan.
Dan berdampak pada pengerjaan soal yang menjadi tidak maksimal. Jangankan untuk mengerjakan soal, untuk duduk saja harus memaksakan.
- BACA JUGA: Belajar Dari Rasa Sakit
Akhirnya aku memberanikan diri membuka laptop dan membuka hasilnya. Aku pun terpaku didepan laptop.
Saat melihatku, ayah dan ibu mendatangi lalu mengusap pundakku. Dan aku tak bisa berkata apa-apa.
Butuh waktu yang tidak sebentar untuk menerima ini semua.
Melihat aku yang murung berhari-hari, ibuku menghampiri masuk ke dalam kamar, “Bukan tidak diterima tapi belum diterima.
Itu adalah dua hal yang berbeda, mungkin Allah sedang mempersiapkan waktu terbaik dan mental diri yang terbaik sampai akhirnya bisa berada di tempat yang kamu impikan.” “Hhhmm..” “Di negeri empat musim, coba perhatikan taman dengan berbagai jenis bunga, mereka semua memiliki warna yang berbeda dan waktu mekar yang juga berbeda.
Bunga mana yang lebih bagus? Tidak ada jawabannya, karena semuanya akan tumbuh mekar indah pada waktunya.” Setidaknya hatiku mencoba untuk membuka dirinya, iya sedikit demi sedikit setidaknya bisa mengangkat pundak dan kepalaku untuk melangkah.
- BACA JUGA: Melenyapkan Kehidupan
Iya meskipun masih tidak kuat untuk berlari setidaknya ada sedikit tenaga untuk melangkah memandang hidup ini.
Akhirnya, akupun mencoba untuk kuliah di tempat yang sebenarnya bukan keinginanku. Penuh dengan keterpaksaan.
Aku menjalani hari hari dengan datar karena merasa semua hal yang terjadi tidak sesuai dengan yang aku harapkan.
From : nadyamyrilla