SIAP BACA.COM, MAKASSAR. Di setiap awal bulan Ramadhan tak terkecuali Ramadhan 1440 H, siswa memiliki jadwal libur awal puasa. Libur awal puasa tahun ini berlangsung dari puasa pertama sampai puasa ke tujuh. Walaupun siswa sementara menjalankan ibadah puasa di siang hari dan shalat tarawih di malam hari, liburan juga terasa membosankan kalo hanya diisi dengan tidur atau menonton televisi. Berikut beberapa cara anak sekolah mengisi liburan awal ramadhan agar tidak selalu memikirkan kapan waktu berbuka puasa akan datang, tentu saja dengan berusaha agar puasa mereka tidak batal atau makruh.
1.Bermain Game Online
Siswa yang libur awal puasa lebih dominan mengisi waktu liburnya dengan bermain game online. Kemajuan teknologi disertai perkembangan penyebarluasan jaringan internet ke semua wilayah dan strata sosial. Seiring dengan itu permainan elektronik atau sering disebut dengan game online telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Fenomena yang berkembang saat ini adalah anak lebih senang bermain game online, anak fokus kepada layar handphone atau komputer yang ada di hadapannya ketimbang berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Bahkan berkumpul dengan keluarga pun, anak-anak tetap asyik dengan game online digadgetnya, apalagi jika berkumpul dengan komunitasnya. Terlebih lagi didukung dengan beberapa event yang melombakan gameonline.
2.Tadarus Al-Quran
Bulan Ramadhan adalah bulan yang ditunggu-tunggu dan merupakan bulan suci yang penuh berkah. Untuk mengisi liburan awal ramadhan umat muslim berlomba-lomba mengumpulkan pahala dengan berbuat kebaikan terhadap sesama dan memperbanyak amal ibadah. Salah satu ibadah yang paling dianjurkan untuk diamalkan di bulan ramadhan ini adalah tadarus Al-Quran. Mumpung belum ada aktivitas belajar yang harus mengerjakan tugas-tugas sekolah, sebagian siswa lebih memilih fokus untuk tadarus Al-Quran. Jadi, kalo sudah masuk waktu sekolah bacaan Al-Quran nya tidak keteteran sehingga target bisa khatam selama bulan ramadhan bisa terpenuhi. Melakukan tadarus Al-Quran dalam bulan ramadhan selain memperoleh pahala yang berlipat ganda juga memberikan ketentraman dan ketenangan dalam hati.
3.Melakukan Kegiatan Sosial
Sebagian siswa mengisi liburan awal bulan ramadhan dengan mengikuti berbagai kegiatan sosial seperti bersih-bersih masjid menjelang bulan ramadhan, membagikan takjil berbuka, mengajar ngaji anak-anak di masjid setiap selesai waktu shalat, dan sebagian juga memilih membantu mengumpulkan dana untuk pembangunan masjid atau panti asuhan. Dengan kegiatan sosial, siswa merasa berbagi kebahagiaan dalam kebersamaan dengan saudara-saudara yang membutuhkan bantuan. Kegiatan kepedulian sosial biasanya banyak dilakukan oleh organisasi-organisasi baik dikalangan masyarakat maupun organisasi di lingkungan sekolah.
4.Membantu Orang Tua di Rumah
Tidak sedikit siswa mengisi liburan awal ramadhan dengan membantu orang tua di rumah. Berbagai aktivitas yang biasa dilakukan antara lain membersihkan rumah, mendekorasi kamar, memasak bersama ibu untuk berbuka bahkan berbelanja di pasar. Pilihan membantu orang tua di rumah lebih dominan menjadi pilihan kaum perempuan, sebagian besar mengaku selain bisa memperoleh pengalaman berharga dari orang tua juga bisa merasakan bagaimana susahnya orang tua mengurus keperluan rumah tangga setiap harinya.
5.Jalan ke Mall untuk Hunting Baju Baru
Seolah Lebaran Idul Fitri sudah benar-benar dekat, sebagian anak sekolahan yang libur awal ramadhan sudah hunting ke pusat perbelanjaan atau mall-mall untuk mendapatkan baju yang mereka idamkan. Alasan mereka selain mumpung waktunya ada, biasanya di awal ramadhan koleksi dan ukurannya masih lengkap, tapi kalo sudah akhir ramadhan biasanya sudah susah memilih yang diinginkan. Haa…… sungguh tak disangka mengapa berbelanja baju dianggap begitu penting hingga harus dilakukan di awal ramadhan, padahal tidak ada kewajiban bagi seorang muslim untuk membeli baju baru dalam menyambut Idul Fitri. Kita hanya diwajibkan menjalankan ibadah sebaik-baiknya, memakai baju baru hanyalah tradisi tambahan yang sebenarnya tidak apa-apa jika tidak dilakukan.
Penulis: sm