6 Jenis Perasaan Siswa SMA Menunggu Pengumuman Kelulusan, yang Keenam Mengherankan

Posted on

SIAP BACA.COM, MAKASSAR.  Setelah mengikuti serangkaian Ujian pada tingkat SMA/MA mulai dari Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) sampai Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), maka berdasarkan POS Ujian Nasional pengumuman akan dilaksanakan pada Senin, 13 Mei 2019. Mengutip Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor: 0048/BSNP/XI/2018 tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Sekolah Berstandar Nasional TP. 2018/2019 ditetapkan bahwa peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan SMA setelah: 1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran; 2) memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; 3) mengikuti Ujian Nasional; dan 4) lulus Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan

Menjelang pengumuman tersebut, tim siapbaca.com melakukan survey pada siswa SMA di Kota Makassar untuk memperoleh infomasi tentang beberapa hal terkait proses menunggu pengumuman kelulusan SMA/MA tanggal 13 Mei 2019. Diperoleh informasi bahwa hampir semua siswa yakin dirinya akan lulus, walaupun sebagian kecil masih menyatakan ragu-ragu.

Hal yang menjadi tanda tanya di era digital sekarang adalah ketika siswa ditanya tentang cara penyampaian pengumuman kelulusan, pada umumnya siswa berharap disampaikan melalui sekolah saja ketimbang disampaikan melalui media online ataupun media cetak. Padahal perkembangan informasi melalui media online menjadi bagian tak terpisahkan dari anak-anak SMA. Beberapa di antara mereka berargumen kalo diumumkan di sekolah, semua siswa akan datang dan menjadikan pengumuman tersebut menjadi seru karena akan merayakan ramai-ramai bersama teman jika lulus.

Berikut ini, diperoleh informasi tentang apa-apa yang dirasakan siswa SMA selama rentang menunggu pengumuman sebagai berikut:

1.Cemas khawatir nilainya kurang bagus walaupun yakin lulus.

Perasaan cemas tidak bisa dipungkiri oleh sebagian besar siswa selama masa menunggu pengumuman lulus. Sebenarnya bukan karena lulus atau tidaknya melainkan perolehan nilai yang dicapai baik untuk USBN terlebih lagi nilai UNBK. Kekhawatiran ini muncul karena beberapa sekolah kedinasan mempersyaratkan nilai minimal tertentu untuk Ujian Nasional. Misal di Akpol, Akabri, dan lainnya. Sehingga muncul kekhawatiran bila nilai UN rendah, bisa menjegal siswa memasuki sekolah kedinasan yang dicita-citakan.