INFO PELAJAR. Sosok fenomenal pelajar Aisyah Qowlan Karima yang telah menghapal Al Quran 30 juz sejak duduk kelas XI SMA dan memperoleh nilai rata-rata UN SMA 2019 yang nyaris sempurna yaitu 98,5. Adapun nilai tiap mata pelajaran adalah Bahasa Indonesia (96), Bahasa Inggris (98), Matematika (100), dan Fisika sebagai mapel pilihan (100) dan menyelesaikan pendidikannya di SMA Boarding School Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto Jawa Tengah.
SIAP BACA.COM berkesempatan berkomunikasi dengan Aisyah untuk lebih mengenal sosoknya. Pelajar kelahiran 23 Desember 2000 ini menuturkan bahwa apa yang diperoleh sekarang ini tidak ada yang istimewa, semua karena karunia Allah SWT. Dia mengakui bahwa dirinya sejak bersekolah Taman Kanak-kanak dimasukkan di sekolah islam swasta, jadi dari dulu sudah belajar menghafal Al-Quran. Dari SD sampai SMA bersekolah di Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto. Hafalan Al-Qurannya saat masuk SMA kelas X baru 3 Juz. Setelah naik Kelas XI, siswa yang selalu meraih Rangking I ini, mengikuti program khusus SMA Boarding School Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto ke Mesir selama 3 bulan. Program ke Mesir ini khusus mempelajari Bahasa Arab dan Hapalan Al-Quran. Selama di Mesir pelajar yang mengaku tidak memiliki makanan favorit dapat menghapal 11 juz. Setelah pulang ke Indonesia lah, baru menuntaskan hapalannya 30 juz sebelum naik ke kelas XII. Jadi Pelajar berkacamata minus ini menghapal Al-Quran 30 Juz kurang lebih hanya membutuhkan waktu setahun disamping padatnya jadwal belajar sesuai kurikulum di sekolah
Hal lain, disaat duduk kelas XI itu pula, anak ketiga dari empat bersaudara ini pernah meraih dua medali emas yaitu pada Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI 2018) dan International Youth Science and Innovation Fair (IYSIF) 2018. Setelah menang OPSI 2018, Aisyah memilih ekstrakurikuler Jurnalistik setelah jenjang sebelumnya (kelas X) aktif pada ekstrakurikuler KIR. Ketika ditanya bagaimana kehidupan di asrama yang sangat mendukung pencapaian tersebut, Aisyah mengakui bahwa jadwal di SMA Boarding Al Irsyad Al Islamiyyah dimulai 03.00 dini hari sampai sore, sehingga kadang juga bosan. Sedikit-sedikit kalau lagi bosan di asrama biasanya saya menulis atau menggambar katanya dan mengaku dapat menulis apapun yang kepikiran saat itu tapi seringnya bikin puisi. Berikut salah satu screenshot puisi karya Aisyah yang dikirimkan ke redaksi.
Ketika ditanya resep bisa menghapal Al-Quran dan sukses belajarnya, pelajar yang mengaku jarang main medsos ini menjawab istiqomah saja sih, menurut saya, tapi yang terpenting karena lingkungan mendukung, jadi saya tidak merasa berat untuk menghafal karena teman-teman saya juga melakukannya. Karena di sekolah jam Al-Quran dua kali, pagi dan malam. Biasanya bagi saya menghafal, malam saya mengulang yang pagi tadi yang saya hafalkan. Selain itu juga, Aisyah mengatakan bahwa kuncinya sih fokus, jadi waktu jam sekolah biasa, saya fokus ke pelajaran, jadi materi bisa masuk. nanti ketika jam Al-Quran, saya bisa fokus menghafal dan tidak terganggu dengan materi sekolah, sehingga sebelum ulangan juga tidak terlalu keteteran karena disekolah saya berusaha untuk memahami betul-betul pelajaran yang disampaikan oleh bapak/ibu guru, tinggal diulang sedikit.
Putri pasangan Heri Supriana dengan Yulis Endarwati telah lulus di Jurusan Ekonomi Syariah Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur SNMPTN, walaupun mengaku bingung apa cita-citanya, Yang jelas dia mengungkapkan akan berniat untuk sekolah setinggi-tingginya dan berharap jadi dosen. Sambil menanti perkuliahan di awal tahun pelajaran Aisyah sekarang ini selaian melaksanakan puasa juga berusaha lebih memutqinkan hafalan Al-Qurannya dan sementara mengerjakan beberapa project pribadi, walaupun tidak menyebutkan secara detail project pribadinya. (sm)