Kembali lagi hujan turun membawa serta kenangan kita
Aku kembali mengingat sosok akan dirimu yang beberapa kali tersembunyi di ingatanku namun akan selalu berhasil keluar ketika hujan turun
Udara yang dingin kembali mengingatkan bagaimana hangat dan nyamannya pelukmu seolah-olah kau sangat takut kehilanganku. Bagaimana saat kau mengecup keningku, betapa tulus yang aku rasakan, seolah-olah kau tidak akan pernah pergi dari sisiku. Seolah-olah kita telah di takdirkan bersama
Saat itu kau berkata tidak akan meninggalkanku. Walau pada kenyataannya kau memilih untuk pergi dan kembali membuat luka yang dalam.
Sungguh itu menjadi tamparan keras, walau sedari dulu akupun menyadari bahwa satu diantara kita tidak akan bertahan dan memilih untuk menyerah memilih untuk pergi dengan egoisnya
Walau aku menyadari kaulah yang akan memutuskan untuk pergi lebih dulu tapi tetap saja perih rasanya. Semua kisah cinta memanglah indah di awal namun bukankah ketika menghadapi masalah dan tidak mengakhirinya bukankah itu lebih indah? Menyelesaikan segala masalah dengan kepala dingin dan tidak terpengaruh oleh ego masing-masing?
Tapi sekali lagi kita kalah akan ego kita. Membiarkan ego itu menggerogoti diri kita
Bukan aku lagi yang berada dalam ingatanmu, bukan diriku lagi yang berotasi mengelilingi fikiranmu dan bukan lagi aku yang menjadi prioritasmu
Meski kau berkata bahwa semuanya akan kembali sama namun tidak yang aku rasakan
Kau berubah menjadi karakter yang berbeda lagi. Karakter yang membuatku sangat membenci dirimu namun itulah dirimu, kau adalah bagian dari karakter tersebut yang pernah mengisi hari-hariku dan membuatku tersenyum konyol
Kau bilang akan selalu ada dikala hujan turun, menemaniku memandangi hujan berjam-jam, menikmati coklat hangat, yah intinya menikmati suasana ketika hujan turun dan lalu mulai bercengkrama mengenai berbagai macam hal sederhana yang akan membuat kita bahagia
Aku menikmati setiap omong kosongmu, bagaimana aku dan kau tertawa untuk lelucon yang sebenarnya sama sekali tidak lucu
Kau bilang akan selalu ada disetiap rindu itu menyapa, namun ketika rindu ini terasa sangat dalam kau dimana? Tapi sudahla itu semua adalah masa lalu….
Ingatkah kau,
Kau pernah bertelanjang kaki hanya untuk membiarkanku memakai sepatumu dikala hujan turun ketika kau takut sepatuku akan basah oleh hujan. Sungguh hal sederhana itu yang membuatku mengagumimu
Namun intinya semuanya hanyalah kenangan manis bersama hujan dan sekaligus kenangan pahit untukku
Hujan, sungguh jika kau membuatku terus mengingatnya, mengingat luka yang dalam yang ia timbulkan, mungkin akupun akan membencimu dan berharap kau takkan lagi pernah membasahi duniaku,
Karena hujan takkan lagi pernah indah untukku.
Penulis : Pokerface24