Mendapatkan gelar sarjana adalah dambaan setiap mahasiswa. Namun, mendapatkan gelar sarjana bukan hal yang mudah. kenapa?
Karena kalian harus berkutat dengan skripsi sebagai syarat kelulusan. Skripsi memadukan semua ilmu yang Anda dapatkan pada semester-semester sebelumnya.
mengerjakan skripsi tidak semudah yang diucapkan atau membalikkan telapak tangan. Tak mengherankan, skripsi kerap kali membuat mahasiwa tertekan, menemui jalan buntu, dan berakhir dengan kemalasan untuk mengerjakannya.
Beredar mitos bahwa sepintar apa pun mahasiswa tetapi malas mengerjakan skripsi akan disalip oleh mahasiswa biasa tetapi semangat. Lalu bagaimana cara agar dimudahkan? Simak langkah-langkahnya…
Niat
Yapp, apapun yang kita kerjakan harus dimulai dari niat kita yah gaess.
Niat adalah bermaksud untuk mengerjakan sesuatu dengan hati dan menjatuhkan pilihan untuk melakukan hal tersebut. Namun ada juga yang berpendapat bahwa niat adalah tekad bulat hati. Nah, ketika kita sudah bulat tekadnya untuk melakukan sesuatu maka se-mager apapun kita, apapun yang berusaha menghalangi untuk mengerjakan skripsi, itu semua akan kalah dengan tujuan kita dari awal.
Jadi, kita sangat dianjurkan niat dengan sepenuh hati karena apapun yang kita kerjakan secara ikhlas tentunya tidak akan terasa berat.
Kurangi berpikir
Yapp, kurangi berpikir hahaha. Kurangi berpikir yang dimaksud disini tentunya bukan mengurangi porsi memikirkan skripsi yang kita kerja ya gaess. Akan tetapi kurangi berpikir yang dimaksud ialah ketika kalian sedang semangat-semangatnya untuk mengerjakan skripsi jangan tunda dengan memikirkan banyak hal sehingga kalian menghabiskan waktu hanya untuk memikirkan hal tersebut sementara kalian belum sama sekali mengerjakan apapun.
Sebagai contoh…
“mulai kerjanya dari mana sih?”
“nanti pas dikerjakan, ada yang salah. Ulang dari awal lagi”
“susah dikerjainnya”
“metodenya rumit”
Dan lain sebagainya.
Beberapa kata-kata tersebut hanya sebagian dari yang biasa kita dengar dari mulut mahasiswa yang tengah mengerjakan skripsinya.
- BACA JUGA: 5 Universitas Luar Negeri Terbaik
Tentunya, kata-kata seperti itu hanya membangun stigma negatif sehingga membuat kita malas mengerjakan skripsi dan membuang-buang waktu yang kita miliki.
Perbanyak bertanya
Berbicara tanpa ilmu seperti petualang yang berjalan tanpa arah dan tujuan. Mereka tidak memliki target yang ingin dicapai. Perjalanan yang jauh, namun bekal yang sedikit. Kesulitan dan kepayahan akan datang pada waktunya. Berbeda dengan orang yang berilmu, ketika mereka berpetualang arah dan tujuan yang hendak dicapai sudah jelas serta bekal yang disiapkan telah mencukupinya. Intinya, sangat berbeda antara orang yang berilmu dengan tidak berilmu.
Nah, memperbanyak bertanya ke dosen pembimbing, ke senior-senior ataupun ke teman-teman yang ilmunya lebih banyak dari kita akan menambah wawasan kita dan mempermudah dalam mengerjakan skripsi.
Rajin konsultasi
Kalo bisa temui pembimbing setiap hari, dengan begitu bisa membantu kamu di sidang dengan memberikan persuasi ke dosen yang lain bahwa kamu adalah mahasiswa yang rajin.
Ketahuilah jadwal dosen. dia ngajar jam berapa, hari apa, dsb. Perhatikan jadwal dosen dengan baik-baik, jadwal rutin dosen dari hari ke hari. jadi besok-besok kamu bisa memperkirakan kapan waktu kosong dosen. sms/telponlah dosen sebelumnya.
Kalo punya laptop, bawalah laptop setiap konsultasi. dengan begitu kamu bisa berkonsultasi dan mendapatkan penjelasan yang lebih baik.
Buatlah hubungan pertemanan dengan dosen. jangan datang hanya untuk konsultasi aja. kamu bisa membuka pertemuan dengan ngomong basa basi. Mulailah dengan obrolan2 ringan sebelum masuk ke konsultasi. ketika dosen curhat, berilah komentar, ngga hanya senyum atau “oh” “oh gitu” aja. kalo perlu kita peduli dengan masalah dia. ibaratnya, hari demi hari kamu harus bisa mencuri hati dosen kamu. Salah besar kalo kamu pikir basa basi itu ga penting. Dengan basa basi, kamu membuka percakapan, dan mengetahui interest masing masing.
Ketika dosen memberikan penjelasan akan kesalahan kamu, selalu dicatat. makanya bawalah notes dan pulpen waktu konsul. kalo dia memberi tanda-tanda coretan koreksi. besoknya, ketika kamu sudah memperbaiki, bawalah skripsi yang sudah dicorat-coret itu, supaya dia bisa ingat yang mana yang sudah dia koreksi, supaya dia tidak mencoret lagi dan tidak memberikan koreksi yang ga penting dan berulang ulang.
Perbanyak berdoa
Berdoalah Terkadang kita lupa untuk berdoa, padahal doa itu bukan hanya setelah kita berikhtiar akan tetapi sebelum kita berikhtiar, ketika kita berikhtiar dan setelah kita berikhtiar, di sepanjang ikhtiar kita, dari awal hingga akhir, kita perlu berdoa. Sehingga skripsi kita dalam pengerjaannya selalu dapat diberikan jalan kemudahan dan dapat segera diselesaikan.
Berdoa juga menjadi bagian dari usaha dan sumber kekuatan. Mintalah doa restu juga pada kedua orang tua, yang senantiasa mendoakan kesuksesan dan kelancaranmu mengerjakan skripsi. Paling tidak dengan berdoa, kamu jauh lebih tenang dan tentram mengerjakan skripsi.
Follow kami juga di:
MAA