Tak bisa Berkata-kata Saat Remaja Jatuh Cinta, ini Hormon yang Berperan

Posted on

SIAP BACA.COM, MAKASSAR. Sebagian remaja baik itu pelajar atau mahasiswa percaya bahwa jatuh cinta adalah perasaan terbaik yang mereka alami dalam hidup. Beragam emosi mewarnai perasaan, kadang sangat menyenangkan, namun disisi lain kadang perasaan itu menyiksa. Ketika remaja ditanya tentang apa yang dirasakan saat jatuh cinta pada seseorang, remaja X menjawab bahwa kadang  suka jadi salah tingkah, gampang senyum-senyum sendiri dan selalu ingin tampil cantik. Lain dengan remaja Y, dirinya merasakan jantungnya suka berdebar-debar, nafsu makan berkurang, dan kadang bingung harus bikin apa.

Dikutip dari tulisan Ahsan Suga (27 / 12 / 2017) pada www.brilio.net diperoleh jenis dan peran hormon dalam tubuh saat seseorang jatuh cinta, yaitu:

1. Feromon

Feromon berasal dari kata phero (pembawa) dan mone (sensasi). Feromon adalah suatu zat kimia yang berasal dari kelenjar endokrin makhluk hidup untuk mengenali individu lain di luar dirinya. Feromon bersifat tak kasat mata, disinyalir berperan dalam timbulnya ketertarikan dengan lawan jenis yang dalam bahasa manusianya disebut dengan jatuh cinta.

2. Hormon PEA (Phenyl Etil Amine)

PEA inilah yang paling berperan dalam menumbuhkan cinta. PEA merupakan semacam amphetamine yang diproduksi oleh tubuh dari hasil sekresi melalui sistem saraf dan aliran darah yang menciptakan respon yang setara dengan narkotika. PEA ini berperan dalam membuat jantung berdebar-debar, tangan berkeringat, dan hati merasakan kegembiraan ketika bertemu dengan orang yang dicintai.

3. Hormon Dopamin

Hormon dopamin berperan dalam sistem “keinginan dan kesenangan” sehingga meningkatkan rasa senang. Pada orang yang sedang jatuh cinta, dopamin berperan dalam menghadirkan energi besar, kegembiraan, hilangnya selera, meningkatkan aktivias mental, menunda rasa lelah, menurunkan kebutuhan tidur, dan meningkatkan fokus perhatian. Itulah sebabnya orang yang jatuh cinta mempunyai energi yang luar biasa, berkurangnya kebutuhan tidur dan makan, dan keberanian mengambil resiko yang tinggi, walaupun sebenarnya ia seorang penakut. 

4. Hormon Norephineprine (NE)

Hormon ini mempunyai efek yang hampir sama dengan dopamin dan juga adrenalin, yaitu menimbulkan efek mempercepat aliran darah, mengobarkan semangat, dan membuat seseorang lebih energik serta gembira. Itulah sebabnya orang yang jatuh cinta merasa berdebar-debar. Di samping memberikan rasa gembira, norepinephrine juga dapat memberikan perasaan tenang dan nyaman saat berada dekat dengan orang yang dicintai.

5. Hormon Serotonin

Hormon serotonin merupakan hormon yang terkait dengan munculnya obsesi. Ketika seseorang jatuh cinta, hormon serotonin akan menurun. Hal ini menyebabkan seseorang menjadi terobsesi dengan orang yang dicintainya, wajahnya selalu terbayang-bayang di kepala. Keadaan otak terkait dengan kadar serotonin pada orang yang sedang jatuh cinta itu mirip dengan keadaan orang yang mengalami gangguan OCD (Obsessive Compulsive Disorder).

6. Hormon Oksitosin

Hormon oksitosin adalah hormon yang secara luas dipercaya dapat membuat seseorang menjadi lebih empati dan pengertian. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hormon inilah yang menyebabkan munculnya ikatan emosi yang kuat, hubungan yang erat, dan kasih sayang. Maka tidak heran jika dua orang yang saling mencintai akan menjadi lebih sayang dan mempunyai ikatan emosi yang kuat pada pasangannya.

7. Hormon Vasopressin

Hormon Vasopressin berpengaruh terhadap perilaku sosial pada pasangan. Hormon ini dilepaskan setelah terjadi hubungan seksual. Pada mamalia yang bersifat monogami, vasopressin berperan pada pembentukan komitmen jangka panjang terhadap pasangan.

Berdasarkan hal tersebut dapat diidentifikasi beberapa tanda yang menunjukkan seorang remaja baik pelajar atau mahasiswa sedang jatuh cinta, antara lain:

  • Menyukai kutipan-kutipan romantis apakah itu lagu, puisi atau novel
  • Merasa semua menjadi sempurna
  • Menyukai lagu-lagu cinta dan menghubungkan dirinya dengan lirik lagu tersebut
  • Memiliki energi yang prima walaupun kurang tidur dan kurang makan
  • Memiliki keberanian dalam mengambil resiko padahal ia seorang penakut

Penulis : ps