Mahasiswa Univ. Brawijaya Berhasil Merebut Juara 1 Di Ajang Internasional

Posted on

Indonesia dikelilingi lebih dari 17.000 pulau dan 2/3 wilayah kepulauan Indonesia adalah perairan. Ini menunjukkan betapa luasnya lautan kita. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki kekayaan laut yang sangat banyak.

Sejalan dengan itu, Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) menyatakan, Indonesia memiliki potensi lahan pesisir untuk tambak udang terluas di dunia. Pemanfaatan yang tepat akan menjadikan Indonesia produsen dan pengekspor udang budidaya terbesar. Ketua Umum MAI Rokhmin Dahuri menjelaskan garis pantai mencapai 95.185 kilometer berpotensi untuk membuat lebih dari 3 juta hektare tambak udang. (dikutip oleh katadata.co.id)

Berdasarkan hasil penelitian, daging udang yang putih dan gurih ternyata memiliki kandungan asam amino yang lebih tinggi dibanding hewan darat. Maka dari itu, untuk menjaga kualitas daging udang, dibutuhkan pengendalian kualitas air serta mencegah penyakit White Faeces Diseases. Inilah yang mendasari tiga orang mahasiswa/i dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan mengembangkan MSIPPRO, yaitu sebuah alat untuk membantu pencegahan WFD (White Feaces Diseases) pada tambak udang. WFD merupakan penyakit kotoran putih yang menyebabkan nafsu makan pada udang menurun, plankton drop dan banyak pakan tersisa.

Annurfitri Febrianti, Zahrotul Firdaus, dan Muhammad Awaludin membuat dan mengembangkan aplikasi MSIPPRO yang terhubung dengan sensor, turbin dan pompa air di dalam tambak. Sensor ini akan mendeteksi tingkat keasaman air dan suhu untuk menjaga ketersediaan plankton dan menjaga nafsu makan udang.

Aplikasi MSIPPRO pun memperoleh predikat Juara I dalam ajang The International Biotechnology Competition and Exhibition (IBCEx) 2019 yang diselenggarakan oleh Bioprocess Engineering Students Society from Faculty of Chemical and Energy Engineering (FCEE) di University Teknologi Malaysia.

Karya dari ketiga mahasiswa Universitas Brawijaya tersebut akan sangat berguna bagi pembudidaya udang yang menjadi tumpuan utama kehidupan lebih dari 6 juta penduduk di wilayah pesisir Indonesia. Dan pada akhirnya tercapailah kegiatan budidaya perikanan yang berkelanjutan.

Sumber: univ.brawijaya, katadata.co.id

editor: rezhi